Jumat, 26 Maret 2010

Merenung Sejenak Tentang Ibu

Tak terasa...hari demi hari, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun kita sendiri di rantau orang...tidak ditemani oleh sesosok wanita mulia yang penuh kasih sayang....Air mata, keringat bahkan darahnya rela beliau berikan demi qt tanpa mengeluh...

Bayangkan saat ni, hal pa yang telah berikan kepada beliau...semua yang telah diberikan tidak dapat terbayarkan..Perjuangannya mulai saat mengandung hingga membesarkan qt tidak dapat terhitung....Namun apa yang telah qt berikan????Sudahkah qt membuat beliau tersenyum???Jika belum,,lakukanlah saudaraku..Berikan mereka air mata bahagi, bukan tangisan derita...Renungkan...Ketika tidak ada kata menyerah yang beliau katakan kepada qt, meskipun beliau sedang gusar..Itulah pengorbanan seorang ibu yang baru sedikit...

Wt saudaraku..ingat tujuan qt disini...Bahagiakan beliau...wt mereka tersenyum bahagia n bangga pada qt karena bermanfaat wt orang lain...Wt Ibu, baik yang jauh di seberang sana, di kota lain bahkan yang telah wafat, doakan kami semoga menjadi anak yang sholeh/hah n berbakti..Ya Allah jadikan kami penolong Ibu kami di akhirat kelak...

Wt para wanita...renungkan..suatu saat kalian akan menjadi seorng Ibu..Pantaskah qt hanya berbuat sia2 saat ini???jadilah tauladan yang baik...

Terima kasih Ibu....Terima kasih para wanita yang telah membesarkan kami..hanya doa yang dapat kami sampaikan..Semoga kami tidak mengecewakanmu...

Hormatilah Orang Tuamu

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ….sebagai balasannya …. kau menangis sepanjang malam

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan,
sebagai balasannya …. kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ….sebagai balasannya …. kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ….
sebagai balasannya …. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah….sebagai balasannya…. kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah….sebagai balasannya…. kamu berteriak “NGGAK MAU ….!”

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola….sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim….sebagai balasannya …. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu,sebagai balasannya …. kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar!!!

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam
renang sampai pesta ulang tahun ….sebagai balasannya …. kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop ….sebagai balasannya …. kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus
untuk orang dewasa ….sebagai balasannya …. kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya...,sebagai balasannya …. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ….sebagai balasannya …. kamu nggak pernah menelponnya

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ….
sebagai balasannya …. kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ….
sebagai balasannya …. kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting….sebagai balasannya …. kamu pakai telpon nonstop semalaman

waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA….sebagai balasannya …. kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ….sebagai balasannya …. kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya “Darimana saja seharian ini?”….
sebagai balasannya …. kamu menjawab “Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang”

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ….sebagai balasannya …. kamu bilang “Aku nggak mau seperti kamu”

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi ….sebagai balasanmu …. kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ….sebagai balasannya …. kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ….sebagai balasannya …. kamu mengeluh “Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu”

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ….sebagai balasannya …. kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ….sebagai balasannya …. kamu katakan “Sekarang jamannya sudah beda”

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ….sebagai balasannya kamu jawab “Aku sibuk sekali, nggak ada waktu”

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu ….sebagai balasannya …. kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang …. dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan ….dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ….

JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA ….
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ….
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU

Selasa, 23 Maret 2010

Hormatilah Orang Tuamu



Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ….sebagai balasannya …. kau menangis sepanjang malam

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan,
sebagai balasannya …. kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ….sebagai balasannya …. kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ….
sebagai balasannya …. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah….sebagai balasannya…. kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah….sebagai balasannya…. kamu berteriak “NGGAK MAU ….!”

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola….sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim….sebagai balasannya …. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu,sebagai balasannya …. kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar!!!

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam
renang sampai pesta ulang tahun ….sebagai balasannya …. kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop ….sebagai balasannya …. kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus
untuk orang dewasa ….sebagai balasannya …. kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya...,sebagai balasannya …. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ….sebagai balasannya …. kamu nggak pernah menelponnya

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ….
sebagai balasannya …. kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ….
sebagai balasannya …. kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting….sebagai balasannya …. kamu pakai telpon nonstop semalaman

waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA….sebagai balasannya …. kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ….sebagai balasannya …. kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya “Darimana saja seharian ini?”….
sebagai balasannya …. kamu menjawab “Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang”

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ….sebagai balasannya …. kamu bilang “Aku nggak mau seperti kamu”

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi ….sebagai balasanmu …. kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ….sebagai balasannya …. kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ….sebagai balasannya …. kamu mengeluh “Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu”

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ….sebagai balasannya …. kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ….sebagai balasannya …. kamu katakan “Sekarang jamannya sudah beda”

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ….sebagai balasannya kamu jawab “Aku sibuk sekali, nggak ada waktu”

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu ….sebagai balasannya …. kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang …. dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan ….dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ….

JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA ….
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ….
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU....pisszzz

Disadur dari pesan "Komunitas Arsitektur ISTP"

Minggu, 21 Maret 2010


Jalur Kereta.
Jakarta, 04 May 2007 08:40:44

Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif.


Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain. Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya?


Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil.


Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional.


Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Di samping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.


Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.


Seorang teman berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Di samping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.


Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer dan sesuatu yang populer tidak selalu benar".


di sadur dari pesan "Komunitas Arsitektur ISTP"
yg merupakan Kutipan dari Landung Subiarto

Arsitektur Tropis

Pengertian Arsitektur Tropis

Dalam pengertiannya Arsitektur Tropis dapat diuraikan sebagai berikut :

Ø Arsitektur adalah lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatan serta hak miliknya dari elemen-elemen seperti musuh dan kekuatan-kekuatan kodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan pada taraf sosial dan menunjukkan status.[1]

Ø Sedangkan tropis dapat didefenisikan sebagai daerah yang terletak diantara garis Isoterm 20° di sebelah bumi Utara dan Selatan.[2] Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia tropis adalah daerah disekitar Khatulistiwa daerah yang beriklim panas.[3]


Dari pengertian penggalan kata diatas maka pengertian Arsitektur Tropis adalah lingkungan buatan manusia sebagai tempat berlindung dan melaksanakan kegiatan yang dirancang dengan melakukan kompromi, penyesuaian atau pendekatan terhadap daerah khatulistiwa yang beriklim panas.

Contoh Aplikasi Bangunan Arsitektur Tropis di Indonesia

Bangunan yang terletak di Jl. Sudirman, Jakarta ini secara teknis bentuknya merupakan solusi dari problem iklim panas dan lembab. Bangunan ini menggunakan sistem cantilever untuk menghalangi sinar matahari langsung masuk ke dalam bangunan. Bentuk cantilever ini secara langsung mengambil konsep dari bentuk atap tradisional Indonesia, yaitu bentuk atap yang melebar membentuk permainan cahaya yang unik dan juga berfungsi unttuk menangkap angin. Bayangan inilah yang menjadi ide dasar permainan bentuk pada bangunan wisma Dharmala Sakti.

Pintu masuk utama bangunan melalui plaza terbuka dengan atap yang tinggi, dimaksudkan untuk memperoleh pencahayaan alami dengan pengolahan bentyuk atrium yang dibentuk oleh teras di lantai atasnya. Plaza ini menghubungkan ruang tamu ke beerbagai ruang yang mengolah permainan perbedaan ketinggian lantai dengan tangga yang di sisi kiri kanannya terdapat aliran air yang mengarah ke kolam kecil di lantai. Atrium terbuka ini di rancang untuk menciptakan suasana pedesaan, dengan kemudahan pencapaian dan kesan alamiah sebagaimana pada umumnya terdapat di pedesaan.

Walaupun terkesan pengerjaannya sulit dan mahal, tetapi hal ini dikompensasikan dengan daya pendingin udara yang lebih kecil, untuk menghindari sinar matahari secara langsung, sehingga biaya perawatan akan lebih murah.

Kesimpulan yang dapat diambil dari studi banding terhadap bangunan Wisma Dharmala Sakti Surabaya adalah :

  • Penggunaan kantilever dengan bentuk atap tradisional Indonesia untuk menghalangi sinar matahari langsung masuk kedalam bangunan selain untuk menangkap angin.

  • Plaza terbuka dengan atap yang tinggi pada pintu masuk utama bangunan untuk memperoleh pencahayaan alami.




[1] James C. Synder – Anthony J Catanese, Pengantar Arsitektur, Penerbit Erlangga, 1994.

[2] DR. Ing. Georg Lippsmeier, Bangunan Tropis, Edisi ke-2, Penerbit Erlangga, 1994, Hal 1.

[3] Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1995.